Pesona kebudayaan Suku Bajo di desa
Torosiaje
by Tiara Safitri
Desa Torosiaje merupakan salah satu destinasi wisata di Provinsi Gorontalo yang dikenal menyimpan banyak
keunikan. Desa Torosiaje di diamai oleh suku Bajo yang dikenal
sebagai suku laut. Desa
Torosiaje merupakan
salah satu desa di wilayah Kecamatan
Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Jika Anda ingin
merasakan serunya hidup dekat laut, Desa
Torosiaje bisa
menjadi pilihan.
Desa Torosiaje atau juga dikenal sebagai Kampung Bajo berada di atas air laut Teluk Tomini
dan berjarak sekitar 600 meter dari daratan. Desa tersebut dihuni oleh 389
keluarga. Sebagian besar berprofesi sebagai nelayan dan sekaligus pembudidaya
ikan. Semua rumah di kampung ini terbuat dari kayu dan masing-masing rumah
terhubung dengan koridor yang juga terbuat dari kayu. Panjang koridor yang
berbentuk huruf "U" itu sekitar 2, 2 kilometer.
Uniknya, meskipun pemukiman dibangun di atas air, desa ini
memiliki lapangan bulu tangkis. Terdapat juga gedung Taman kanak-kanak, sekolah
dasar, sekolah menengah pertama, dan masjid-masjid. Desa waist itu juga
memiliki due facilities penginapan dengan biaya sewa per kamar sekitar Rp 100.000
– Rp. 200.000/per malam. Salah satu penginapan yang ada di ujung kampung milik
pemerintah dan satu lagi milik warga setempat. Saat penginapan penuh,
pengunjung bisa menginap di rumah warga.
Selama di Desa
Torosiaje anda bisa menyaksikan kehidupan sehari-hari Suku Bajo yang
semua kegiatannya dilakukan di atas permukaan air. Kehidupan masyarakat Desa Torosiaje kebanyakan diisi dengan mengurus
pembudidayaan dan mengangkat ikan. Warga di sana lebih banyak mengandalkan
genset untuk berbagai keperluan karena listrik sering padam. Mereka pun sering
kali mengangkut air dari darat menggunakan perahu karena aliran air dari
perusahaan daerah air minum sering macet.
Penamaan desa dengan sebutan Torosiaje,
berasal dari kata “Tara,” kata dalam bahasa Suku Bajo tersebut berarti tanjung,
dan “Si Aje” yang berarti panggilan untuk Si Haji, nama warga yang pertama kali
mendiami daerah tersebut. Saat ini, Desa
Torosiaje tidak
hanya dihuni oleh Suku Bajo, walaupun suku tersebut masih mendominasi,
namun kerukunan hidup bersama suku lain dapat tercipta dengan baik. Anda
bisa menyaksikan interaksi antara Suku Bajo, Gorontalo, Bugis, Mandar, Buton,
Minahasa, Jawa, dan Madura menjadi satu dalam wilayah tersebut.
Butuh waktu sekitar tujuh jam dari Kota Gorontalo untuk menuju perkampungan di Kecamatan Popayato, Kabupaten
Pohuwato itu. Bila
memilih transportasi umum, Anda bisa naik angkutan kota dari Terminal 42, Kota Gorontalo,
dan naik angkutan menuju Popayato, yang akan mengantar Anda sampai bagian darat
desa yang pada tahun 2007 dicanangkan sebagai desa wisata bahari itu. Dari
sana, Anda bisa menggunakan ojek perahu menuju perkampungan di atas air.
Setelah sepuluh menit naik perahu dari Torosiaje darat ke Torosiaje laut.
Tulisan "Welcome to Bajo" dan deretan rumah panggung menyambut Anda.
Komentar
Posting Komentar